Deskripsi dan Klasifikasi Tanaman Kelor Beserta Manfaatnya
Deskripsi dan Klasifikasi Tanaman Kelor Beserta Manfaatnya
Halo sobat pencari ilmu, kali ini blog Salam Pikir akan membagikan materi bagi kalian yang sedang mencari referensi membuat artikel atau makalah tentang klasifikasi dan morfologi Tanaman Kelor Pdf. Pada artikel ini admin akan membahas mengenai budidaya tanaman biji kelor, mulai dari deskripsi tanaman kelor beserta gambar, syarat tumbuh tanaman kelor, morfologi tanaman kelor, klasifikasi tumbuhan kelor, serta manfaat tanaman obat daun kelor bagi kesehatan.
1. Deskripsi Tanaman Daun Kelor
Tanaman kelor adalah sejenis tanaman perdu berbunga yang hidup menahun dan terkenal sebagai tanaman pangan dan tanaman obat. Nama ilmiah tanaman kelor adalah Moringa oleifera, tanaman ini berasal dari dataran sekitar Pegunungan Himalaya seperti India, Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan.
Tanaman daun kelor merupakan tanaman berkayu tegak dan tidak banyak cabang, berbunga sepanjang tahun, dan tahan terhadap kondisi panas ekstrim. Tanaman kelor banyak dibudidayakan di benua Asia dan Afrika, terutama daerah yang beriklim tropis maupun subtropis.
Tanaman kelor di Indonesia masyhur sebagai tanaman pangan (sayur) dan juga tanaman berkhasiat obat. Hal ini sejalan dengan kandungan nutrisi yang ada di dalam tumbuhan ini. Hampir seluruh bagian dari tanaman ini dapat dijadikan sebahgai bahan obat berbagai jenis penyakit di Asia Selatan.
Selain pangan dan obat, tanaman kelor juga banyak dijadikan sebagai tanaman pagar atau pembatas lahan pertanian. Di beberapa daerah, tanaman kelor bisa dijumpai di pekarangan rumah.
Tanaman kelor terkenal dengan sebutan “The Miracle Tree” ( pohon ajaib) hal ini karena hampir semua bagian tanaman mulai dari daun, buah, biji, bunga, kulit, batang hingga akar mempunyai khasiat yang besar bagi kesehatan tubuh.
Baca Juga: Klasifkasi Tanaman Jagung Manis
2. Morfologi atau Ciri-ciri Tanaman Kelor
a. Daun Kelor
Daun kelor mempunyai bentuk bulat telur kecil tersusun majemuk dalam satu tangkai. Helaian daun berwarna hijau sampai hijau kecoklatan, tidak berbau dan tidak berasa. Mempunyai ujung daun tumpul membulat, susunan pertulangan menyirip dan panjang 1-2 cm
b. Batang Tanaman Kelor
Tanaman kelor mempunyai batang berkayu getas (mudah patah), memiliki warna kelabu dan dapat tumbuh hingga ketinggian 7-12 meter. Batangnya tegak berkulit tipis dan mudah patah. Memiliki cabang yang jarang, arah percabangannya cenderung tumbuh kurus dan memanjang.
c. Akar Tanaman Kelor
Tanaman Kelor memiliki akar tunggang yang kuat, berwarna putih, dan hamir seperti lobak. Sama seperti bagian daun, akar tanaman kelor berbau tajajam dan mempunyai rasa pedas, pahit dan getir. Sistem perakaran tanaman kelor tersusun cukup rapat sehingga memungkinkan menjadi salah satu tanaman pencegah terjadinya longsor.
d. Bunga Tanaman Kelor
Bunga tanaman kelor mempunyai warna putih kekuning-kuningan, beraroma khas dan semerbak, tudung pelepah bunga warnanya hijau, dan berbunga sepanjang tahun.
e. Buah Tanaman Kelor
Buahnya mempunyai bentuk segitiga memanjang, panjang 20-60 cm, berwarna hijau dan berubah cokelat ketika tua. mempunyia biji bulat dan berwarnacoklat kehitaman. Buah kelor akan muncil ketika tanaman telah berumur 12-18 bulan. Di Jawa buah kelor disebut dengan klentang menyerupai kacang panjang.
Baca Juga: Klasifkasi Tanaman Berbagai Jenis Cabai
3. Klasifikasi Tanaman Kelor
Berdasarkan sistem taksonomi pada tumbuhan, klasifikasi tanaman kelor menurut cwayita 2014 adalah
Banyak sekali manfaat tanaman daun kelor untuk kesehatan, tanaman ini banyak dijadikan obat yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Berikut beberapa khasiat yang dimiliki tanaman kelor,
Dan masih banyak lagi manfaat lain dari tanaman daun kelor. Meskipun begitu ada juga penelitian yang menyatakan bahwa terdapat efek samping dari konsumsi ekstrak kelor seperti menyebabkan kerusakan hati, ginjal, dan pembentukan sperma ketika dosis melebihi 1000mg/kg dari berat badan.
5. Syarat Tumbuh Tanaman Kelor
Tanaman kelor dapat tumbuh optimal pada dataran rendah hingga dataran dengan ketinggian 300-500 meter diatas permukaan laut. Tanaman ini bisa hidup di musim kering panjang yang ekstrim. Sedangkan jenis tanah yang bagus untuk pertumbuhan tanaman kelor adalah tanah kering lempung berpasir, atau lempung namun juga bisa hidup di tanah yang didominasi tanah liat. Tingkat keasaman tanah berkisar antara 5-9 dengan suhu 25-35 derajat celcius.
Tanaman kelor di Indonesia bisa hidup saat musim kemarau yang panas, berbunga dan berbuah sepanjang tahun dan bisa menghasilkan daun serta polong yang dapat dipanen setiap bulan.
Budidaya tanaman kelor di Indonesia tergolong masih kecil, mengingat kebutuhan pasar yang semakin meningkat maka masih diperlukan perbanyak daerah penghasil tanaman kelor. Di Indonesia, daerah yang terkenal sebagai produsen tanaman daun kelor antara lain Blora (Jawa Tengah), NTT, Madura dan Sulawesi.
Baca Juga: Klasifkasi Berbagai Tanaman Hortikultura
Budidaya tanaman kelor di NTT mulai banyak digaungkan pada tahun 2018, dengan dibantu oleh pemerintah provinsi maka dibuatlah kampanye Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai Provinsi Kelor. Hal ini dilakukan sebagai wujud pengentasan masalah gizi buruk yang selama ini terjadi di NTT.
Tinjaun Pustaka Tanaman Kelor:
ASTUTI, T., STATUS HEMATOLOGIS AYAM RAS PEDAGING YANG DIBERI TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM PAKAN.
YULIATI, T., 2019. PENGARUH VARIASI KONSENTRASI JAHE (ZingiberOfficinale Rosc) TERHADAP MUTU FISIK SIRUP DAUN KELOR (Moringa Oleivera Lamk) (Doctoral dissertation, Universitas Setia Budi).
http://e-journal.uajy.ac.id/12533/3/BL013962.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Kelor
Halo sobat pencari ilmu, kali ini blog Salam Pikir akan membagikan materi bagi kalian yang sedang mencari referensi membuat artikel atau makalah tentang klasifikasi dan morfologi Tanaman Kelor Pdf. Pada artikel ini admin akan membahas mengenai budidaya tanaman biji kelor, mulai dari deskripsi tanaman kelor beserta gambar, syarat tumbuh tanaman kelor, morfologi tanaman kelor, klasifikasi tumbuhan kelor, serta manfaat tanaman obat daun kelor bagi kesehatan.
1. Deskripsi Tanaman Daun Kelor
Tanaman kelor adalah sejenis tanaman perdu berbunga yang hidup menahun dan terkenal sebagai tanaman pangan dan tanaman obat. Nama ilmiah tanaman kelor adalah Moringa oleifera, tanaman ini berasal dari dataran sekitar Pegunungan Himalaya seperti India, Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan.
Tanaman daun kelor merupakan tanaman berkayu tegak dan tidak banyak cabang, berbunga sepanjang tahun, dan tahan terhadap kondisi panas ekstrim. Tanaman kelor banyak dibudidayakan di benua Asia dan Afrika, terutama daerah yang beriklim tropis maupun subtropis.
Gambar; Klasifkasi Tanaman Daun Kelor |
Selain pangan dan obat, tanaman kelor juga banyak dijadikan sebagai tanaman pagar atau pembatas lahan pertanian. Di beberapa daerah, tanaman kelor bisa dijumpai di pekarangan rumah.
Tanaman kelor terkenal dengan sebutan “The Miracle Tree” ( pohon ajaib) hal ini karena hampir semua bagian tanaman mulai dari daun, buah, biji, bunga, kulit, batang hingga akar mempunyai khasiat yang besar bagi kesehatan tubuh.
Baca Juga: Klasifkasi Tanaman Jagung Manis
2. Morfologi atau Ciri-ciri Tanaman Kelor
a. Daun Kelor
Daun kelor mempunyai bentuk bulat telur kecil tersusun majemuk dalam satu tangkai. Helaian daun berwarna hijau sampai hijau kecoklatan, tidak berbau dan tidak berasa. Mempunyai ujung daun tumpul membulat, susunan pertulangan menyirip dan panjang 1-2 cm
b. Batang Tanaman Kelor
Tanaman kelor mempunyai batang berkayu getas (mudah patah), memiliki warna kelabu dan dapat tumbuh hingga ketinggian 7-12 meter. Batangnya tegak berkulit tipis dan mudah patah. Memiliki cabang yang jarang, arah percabangannya cenderung tumbuh kurus dan memanjang.
c. Akar Tanaman Kelor
Tanaman Kelor memiliki akar tunggang yang kuat, berwarna putih, dan hamir seperti lobak. Sama seperti bagian daun, akar tanaman kelor berbau tajajam dan mempunyai rasa pedas, pahit dan getir. Sistem perakaran tanaman kelor tersusun cukup rapat sehingga memungkinkan menjadi salah satu tanaman pencegah terjadinya longsor.
d. Bunga Tanaman Kelor
Bunga tanaman kelor mempunyai warna putih kekuning-kuningan, beraroma khas dan semerbak, tudung pelepah bunga warnanya hijau, dan berbunga sepanjang tahun.
e. Buah Tanaman Kelor
Buahnya mempunyai bentuk segitiga memanjang, panjang 20-60 cm, berwarna hijau dan berubah cokelat ketika tua. mempunyia biji bulat dan berwarnacoklat kehitaman. Buah kelor akan muncil ketika tanaman telah berumur 12-18 bulan. Di Jawa buah kelor disebut dengan klentang menyerupai kacang panjang.
Baca Juga: Klasifkasi Tanaman Berbagai Jenis Cabai
3. Klasifikasi Tanaman Kelor
Berdasarkan sistem taksonomi pada tumbuhan, klasifikasi tanaman kelor menurut cwayita 2014 adalah
Kingdom : Plantae4. Manfaat Tanaman Kelor
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Order : Brassicales
Family : Moringaceae
Genus : Moringa
Species : Moringa oleifera
Banyak sekali manfaat tanaman daun kelor untuk kesehatan, tanaman ini banyak dijadikan obat yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Berikut beberapa khasiat yang dimiliki tanaman kelor,
- Menjaga kesehatan ginjal
- Sebagai sumber antioksidan alami
- Menambah stamina tubuh
- Dapat mengatasi masalah gizi buruk
- Sebagai obat antidiabetes, antioksidan, dan antitumor
- Menyembuhkan penyakit rematik
- Mengobati luka bernanah
- Menagatasi pegal linu
- Menjaga kesehatan saraf dan otak
- Seabagai obat sakit mata
- Menurunkan tekanan darah
- Memperbanyak produksi ASI
- Mengatasi masalah mulut
- Mencegah osteoporosis
Dan masih banyak lagi manfaat lain dari tanaman daun kelor. Meskipun begitu ada juga penelitian yang menyatakan bahwa terdapat efek samping dari konsumsi ekstrak kelor seperti menyebabkan kerusakan hati, ginjal, dan pembentukan sperma ketika dosis melebihi 1000mg/kg dari berat badan.
5. Syarat Tumbuh Tanaman Kelor
Tanaman kelor dapat tumbuh optimal pada dataran rendah hingga dataran dengan ketinggian 300-500 meter diatas permukaan laut. Tanaman ini bisa hidup di musim kering panjang yang ekstrim. Sedangkan jenis tanah yang bagus untuk pertumbuhan tanaman kelor adalah tanah kering lempung berpasir, atau lempung namun juga bisa hidup di tanah yang didominasi tanah liat. Tingkat keasaman tanah berkisar antara 5-9 dengan suhu 25-35 derajat celcius.
Tanaman kelor di Indonesia bisa hidup saat musim kemarau yang panas, berbunga dan berbuah sepanjang tahun dan bisa menghasilkan daun serta polong yang dapat dipanen setiap bulan.
Budidaya tanaman kelor di Indonesia tergolong masih kecil, mengingat kebutuhan pasar yang semakin meningkat maka masih diperlukan perbanyak daerah penghasil tanaman kelor. Di Indonesia, daerah yang terkenal sebagai produsen tanaman daun kelor antara lain Blora (Jawa Tengah), NTT, Madura dan Sulawesi.
Baca Juga: Klasifkasi Berbagai Tanaman Hortikultura
Budidaya tanaman kelor di NTT mulai banyak digaungkan pada tahun 2018, dengan dibantu oleh pemerintah provinsi maka dibuatlah kampanye Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai Provinsi Kelor. Hal ini dilakukan sebagai wujud pengentasan masalah gizi buruk yang selama ini terjadi di NTT.
Tinjaun Pustaka Tanaman Kelor:
ASTUTI, T., STATUS HEMATOLOGIS AYAM RAS PEDAGING YANG DIBERI TEPUNG DAUN KELOR (Moringa oleifera) DALAM PAKAN.
YULIATI, T., 2019. PENGARUH VARIASI KONSENTRASI JAHE (ZingiberOfficinale Rosc) TERHADAP MUTU FISIK SIRUP DAUN KELOR (Moringa Oleivera Lamk) (Doctoral dissertation, Universitas Setia Budi).
http://e-journal.uajy.ac.id/12533/3/BL013962.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Kelor
Posting Komentar untuk "Deskripsi dan Klasifikasi Tanaman Kelor Beserta Manfaatnya"