Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Deskripsi, Morfologi dan Klasifikasi Tanaman Angkung

Deskripsi Tanaman Angkung

Tanaman yang biasa disebut "angkung" atau nama latinnya "Basella alba" merupakan tanaman sayuran yang juga dikenal dengan nama bayam Malabar, remayong, atau klengkeng. Basella alba adalah tanaman merambat yang memiliki daun berbentuk hati atau lanset dengan tekstur kenyal. Batang dan daunnya umumnya berwarna hijau gelap. Daunnya yang muda dan tunasnya sering dimanfaatkan sebagai sayuran hijau. Biasanya dimasak dan digunakan dalam berbagai hidangan, seperti tumisan, sup, atau direbus.

Tanaman ini berasal dari wilayah Asia Tenggara dan Afrika. Namun, sekarang sudah menyebar di berbagai daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Daun Angkung kaya akan nutrisi, seperti vitamin A, vitamin C, zat besi, dan kalsium. Oleh karena itu, tanaman ini memberikan kontribusi pada kesehatan nutrisi dalam makanan.
Gambar Klasifikasi Tanaman Angkung

Angkung tumbuh dengan cepat dan dapat merambat di berbagai jenis tanah. Kecepatan pertumbuhannya membuatnya populer di beberapa daerah sebagai tanaman sayuran yang mudah dibudidayakan. Beberapa komunitas juga menggunakan tanaman Basella alba dalam pengobatan tradisional untuk beberapa kondisi kesehatan.

Morfologi Tanaman Angkung 

Berikut adalah morfologi atau bagian-bagian utama dari tanaman Basella alba (angkung atau bayam Malabar):
  • Akar: Akar Basella alba biasanya berupa akar serabut yang tumbuh di dalam tanah untuk menyerap air dan nutrisi.
  • Batang: Batang tanaman ini bersifat merambat dan memiliki struktur yang cukup fleksibel. Batangnya dapat merayap di tanah atau memanjat struktur penyangga.
  • Daun: Daun Basella alba berbentuk hati atau lanset dengan ujung runcing. Daun ini biasanya berwarna hijau gelap dan memiliki tekstur yang kenyal.
  • Bunga: Tanaman ini menghasilkan bunga kecil yang terletak pada bagian ujung batang atau ketiak daun. Bunga ini mungkin tidak begitu mencolok karena tanaman lebih dikenal karena daunnya.
  • Buah: Buah Basella alba berbentuk bulat atau lonjong, biasanya berwarna merah ketika matang. Buah ini mengandung biji yang dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman.
  • Tunas atau Pucuk: Bagian paling muda dari tanaman ini, seringkali dikenal sebagai "pucuk" atau "tunas," dapat dipetik dan dimasak sebagai sayuran hijau yang lezat.
  • Getah: Beberapa varietas Basella alba dapat menghasilkan getah yang dikenal dengan sifat lendirnya. Getah ini terutama dijumpai pada bagian batang dan daun.

Klasifikasi Tanaman Angkung

Berikut adalah klasifikasi ilmiah atau taksonomi untuk tanaman Basella alba (Angkung):
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Angiospermae (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Eudicots (Tumbuhan dikotil)
Ordo: Caryophyllales
Famili: Basellaceae
Genus: Basella
Spesies: Basella alba

Jadi, secara lengkap, Basella alba adalah nama ilmiah untuk tanaman Angkung atau bayam Malabar dalam sistem klasifikasi ilmiah tersebut. Sistem taksonomi ini mengorganisir tanaman berdasarkan karakteristik morfologi dan genetik mereka, memberikan identifikasi ilmiah yang unik untuk setiap spesies.

Manfaat Tanaman Angkung

Tanaman Basella alba (Angkung) memiliki sejumlah manfaat, baik dari segi gizi maupun pemanfaatan dalam pengobatan tradisional. Berikut beberapa manfaat utama:
  1. Sumber Gizi Tinggi: Daun Basella alba kaya akan nutrisi seperti vitamin A, vitamin C, zat besi, kalsium, dan serat. Konsumsi daunnya dapat memberikan kontribusi positif pada asupan nutrisi harian.
  2. Pencegahan Anemia: Tingginya kandungan zat besi dalam daun Basella alba dapat membantu mencegah atau mengatasi anemia karena kekurangan zat besi.
  3. Pengobatan Tradisional: Beberapa komunitas menggunakan tanaman ini dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu, seperti gangguan pencernaan atau kondisi pernapasan.
  4. Kontrol Diabetes: Studi ilmiah menunjukkan bahwa Basella alba dapat memiliki efek positif pada pengendalian gula darah, sehingga bisa menjadi tambahan yang baik dalam pola makan penderita diabetes.
  5. Antioksidan dan Antiinflamasi: Tanaman ini mengandung senyawa-senyawa antioksidan dan antiinflamasi, yang dapat membantu melawan kerusakan sel dan meredakan peradangan dalam tubuh.
  6. Pertanian Vertikal: Kemampuan Basella alba untuk merambat atau memanjat menjadikannya pilihan yang baik untuk pertanian vertikal atau di lahan yang terbatas.
  7. Bentuk Biofertilizer: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Basella alba dapat digunakan sebagai biofertilizer, membantu meningkatkan kualitas tanah dan memperbaiki struktur tanah.
  8. Pangan Fungsional: Daun Basella alba juga dapat dijadikan sebagai pangan fungsional karena kandungan nutrisinya yang tinggi, memberikan nilai tambah pada keberagaman diet.
Itulah beberapa informasi umum tentang Basella alba atau tanaman yang dikenal sebagai "angkung." Perlu diingat bahwa nama lokal atau sebutan tanaman dapat bervariasi di berbagai wilayah.
IMC future
IMC future IMC Future owner dari Blog Salam Pikir. Ngeblog dari tahun 2019 sampai sekarang. Terimakasih sudah berkunjung dan membaca artikel di blog saya ini. Semoga bisa bermanfaat bagi semuanya.

Posting Komentar untuk "Deskripsi, Morfologi dan Klasifikasi Tanaman Angkung"